FILOSOFI PENDIDIKAN
Filosofi pendidikan Program Studi Sastra Jepang tidak lepas dari filosofi pendidikan UB yaitu “kewirausahaan”, suatu kompetensi dalam bidang ilmu tertentu serta memiliki kreativitas dan inovasi dalam menghasilkan lapangan pekerjaan. Filosofi tersebut kemudian diadopsi ke dalam FIB, Departemen Bahasa dan Sastra, dan Prodi Sastra Jepang itu sendiri. Filosofi ini juga tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) FIB dan telah dikukuhkan oleh Rapat Senat FIB. Filosofi tersebut akan menginspirasi dan memandu proses pembelajaran di Sastra Jepang.
Program studi Sastra Jepang tidak hanya berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas atau kompeten dalam hal pengetahuan dan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja, tetapi juga berdedikasi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa wirausaha – tangguh, mandiri, inovatif – yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga dapat berkontribusi pada kehidupan masyarakat dan ekonomi masyarakatnya. Prodi Sastra Jepang memotivasi mahasiswa untuk mengekspresikan ide kreatifnya dengan mengikuti kegiatan Pekan Kreativitas Mahasiswa. Pembinaan dilakukan melalui kelompok yang telah dibentuk oleh mahasiswa sendiri dengan dosen bertindak sebagai fasilitator. Mahasiswa dapat menggali ide-ide kreatif yang memadukan unsur budaya Indonesia dan Jepang dalam produk yang dihasilkan, seperti produk kerajinan dan produk kuliner. Mahasiswa juga dibina untuk bisa mengelola produk tersebut. Pengalaman ini akan membekali mahasiswa dalam mengembangkan sikap ilmiah, berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam melihat peluang dan tantangan dalam kehidupan bermasyarakat nantinya.
Sejalan dengan filosofi pendidikan UB, filosofi pendidikan FIB selanjutnya juga diarahkan pada pembinaan sumber daya manusia cerdas yang memiliki karakter dan budaya yang baik. Lebih lanjut, FIB sebagai fakultas yang menyelenggarakan pendidikan beberapa bahasa asing mendasari kegiatan pembelajarannya dengan pendekatan imersi dengan menjunjung tinggi filosofi global tanpa meninggalkan identitas.
Dalam rangka mewujudkan pembelajaran imersi, FIB mengupayakan lingkungan belajar yang autentik dengan melibatkan mahasiswa secara intensif dalam penguasaan bahasa dan budaya asing. Mahasiswa dipersiapkan untuk dapat menyerap nilai-nilai positif dalam berbagai bahasa, khususnya nilai-nilai Jepang, agar bahasa dan nilai-nilai luhur budaya Indonesia tetap terjaga dan terpelihara.
Nilai-nilai filosofis tersebut kemudian diinformasikan secara formal melalui Buku Pedoman Akademik FIB yang disebarluaskan secara online kepada para pemangku kepentingan, melalui website Sastra Jepang (http://sastrajepang-fib.ub.ac.id/). Secara rutin, manajemen FIB akan menyampaikan filosofi pendidikan kepada mahasiswa baru (MABA) melalui pertemuan formal, seperti Program Orientasi Mahasiswa Baru (PKKMABA) dan kegiatan Student Day. Prodi kemudian juga melakukan sosialisasi melalui kegiatan komunitas mahasiswa Sastra Jepang, Jikoshokai, yang diadakan setiap tahun.