BEKERJA SAMA DENGAN MITRA PRODI PT ONODERA USER RUN INDONESIA DALAM MENGIMPLEMENTASI PROGRAM MBKM
Program Studi Sastra Jepang FIB UB bekerja sama dengan PT Onodera User Run Indonesia dalam mengimplementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sebagai tanggapan atas kerja sama tersebut, sejak Semester Ganjil tahun 2023, Program Studi Sastra Jepang mengirimkan sejumlah mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan dalam kerangka Program MBKM. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam dunia industri dan memperluas jejaring kerja serta peluang karier mereka setelah lulus.
Era pendidikan yang terus berkembang semangat belajar tanpa batas menjadi kunci utama bagi mahasiswa untuk meraih kesuksesan. Hal ini tercermin dari partisipasi aktif sejumlah mahasiswa Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di PT. Onodera User Run Indonesia.
Lebih lanjut, kerja sama antara Program Studi Sastra Jepang dan PT Onodera User Run Indonesia bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berorientasi pada praktik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di dunia kerja.
Mohammad Akhdan Bahy Dary, salah satu mahasiswa Sastra Jepang dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya, membagikan kisah menariknya saat mengikuti Program MBKM di PT Onodera User Run Indonesia,
“Saya merasakan banyak pengalaman berharga terkait budaya perusahaan Jepang selama magang di Onodera. Sebelumnya, saya mempelajari etiket bisnis Jepang di kelas, tetapi pengalaman kerja lapangan yang saya dapatkan di Onodera jauh lebih mendalam. Di sini, saya juga memperoleh pengetahuan yang berharga tentang metode mengajar sebagai seorang guru Bahasa Jepang”.
Tidak hanya Mohammad Akhdan Bahy Dary, Mahasiswa Sastra Jepang Jepang lainnya Febri Wibisono juga turut aktif dalam mengikuti kegiatan MBKM di PT Onodera User Run Indonesia. Selama masa MBKM, Akhdan dan Wibi difokuskan pada kegiatan mengajar seperti, mengajar bunpo di Kelas N5, mengajar chokai dan kanji terkadang juga goi di Kelas N4.
Akhdan menghadapi tantangan dalam menyampaikan makna pola kalimat atau bunpo secara efektif karena pemahaman murid terhadap materi yang beragam. Untuk mengatasi hal ini, ia menggunakan pembelajaran dengan contoh kalimat nyata dan penjelasan kiasan yang mudah dipahami. Selain itu, dalam mengajar kanji, ia menghadapi kesulitan karena jarang berlatih menulis kanji. Untuk mengatasi hal ini, ia mempersiapkan diri dengan melatih menulis kanji sebelum kelas dimulai. Kesulitan lain yang dihadapi adalah dalam berbicara Bahasa Jepang karena kurangnya praktik selama kuliah. Namun, dengan latihan dan pengalaman, ia berhasil mengatasi hambatan tersebut.
(anna)