Mahasiswa Sastra Jepang Fib Menjelajahi Perspektif Baru Melalui Student Exchange Di Busan University Of Foreign Studies, Korea Selatan

MAHASISWA SASTRA JEPANG FIB MENJELAJAHI PERSPEKTIF BARU MELALUI STUDENT EXCHANGE DI BUSAN UNIVERSITY OF FOREIGN STUDIES, KOREA SELATAN

 

Kerja sama antara Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya dan Busan University of Foreign Studies (BUFS) dalam program pertukaran mahasiswa menjadi langkah nyata dalam mendorong pemahaman lintas budaya dan mengembangkan keterampilan antarbudaya yang penting dalam menghadapi tantangan global saat ini. Di tengah dinamika globalisasi yang semakin berkembang, pertukaran budaya antar negara menjadi sebuah wadah yang penting untuk memahami dan menghargai keanekaragaman dunia. Dalam konteks ini, Mahasiswa Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya telah melangkah maju dalam eksplorasi budaya melalui program pertukaran pelajar di Busan University of Foreign Studies (BUFS), Korea Selatan.

Selama menjalani program pertukaran pelajar di BUFS, Adkha Alif Sugi Ferdiana Mahasiswa Sastra Jepang FIB UB telah mengalami berbagai pengalaman yang memperkaya dan mengubah perspektifnya. Adkha tidak hanya belajar tentang bahasa dan budaya Korea, tetapi juga menggali pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika sosial, ekonomi, dan politik di Korea Selatan.

Melalui wawancara yang dilakukan, Adkha mengatakan,

“Pertukaran Mahasiswa ini telah membuka mata saya tentang berbagai aspek kehidupan di Korea Selatan. Saya belajar tidak hanya dari buku teks, tetapi juga dari interaksi sehari-hari dengan masyarakat lokal dan teman-teman internasional saya.”

Kegiatan Adkha Alif Sugi Ferdiana selama pertukaran mahasiswa di Busan University of Foreign Studies (dokumentasi pribadi)

 

Adkha mengikuti pertukaran mahasiswa sejak September hingga Desember 2023, Adkha memilih untuk mengambil jurusan Global Business Administration di BUFS. Mata kuliah yang diambilnya mencakup Marketing, Customer Relationship Management, Electronic Commerce, dan Korean Language for Foreigners. Menjalani pembelajaran formal di kelas merupakan sebuah tantangan baru bagi Adkha, terutama dengan berada di lingkungan teman-teman dari berbagai negara dan Profesor asing. Namun, Adkha menekankan bahwa semua itu menjadi menyenangkan karena dukungan dari teman-teman dan Profesor yang sangat baik, serta suasana kelas yang asyik yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Di samping pembelajaran formal, Adkha juga aktif mengeksplorasi kehidupan kampus, seperti mengikuti kegiatan Gyeongju Trip, Road Theatre, dan juga Chuseok Festival. Tidak hanya itu, Adkha juga bergabung dengan komunitas mahasiswa Korea-Indonesia di Busan yang bernama ‘Nongki Busan’, di mana komunitas mahasiswa ini dapat saling belajar bahasa, bertukar budaya, serta berbagi pengalaman.

Adkha juga menuturkan pengalamannya,

“Empat bulan di BUFS merupakan salah satu periode terbaik dalam hidup saya. Saya tidak hanya belajar tentang bisnis global, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda dan menjalin hubungan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya.”

 

Pengalaman ini tidak hanya meninggalkan kenangan yang tak terlupakan, tetapi juga membantu Adkha untuk tumbuh dan berkembang secara pribadi dan akademis. Semangatnya dalam menjelajahi budaya baru dan mengambil tantangan baru menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya yang ingin mengikuti jejaknya dalam menjalani program pertukaran pelajar di luar negeri.

Pada akhir sesi wawancara Adkha menyampaikan pernah mengalami dua kali kegagalan dalam mendapatkan beasiswa pertukaran pelajar ini. Adkha mengungkapkan perasaan sedih dan putus asa pada saat itu, namun ia menegaskan tekadnya untuk tidak menyerah terhadap impian-impiannya. Pada percobaan ketiga, Adkha akhirnya berhasil meraih kesuksesan. Dalam pesan yang disampaikannya, Adkha berharap agar teman-teman Program Studi Sastra Jepang juga memiliki keberanian dan keteguhan hati untuk tidak mudah menyerah terhadap impian. Adkha juga mendorong untuk mencoba sebanyak-banyaknya kesempatan yang ada, karena tidak ada yang tahu kapan kesempatan itu akan menghampiri.

 

(anna)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *