Penyerahan Omikoshi oleh Konsulat Jepang dan Komunitas Omikoshi Ren Memperdalam Hubungan Persahabatan dengan Universitas Brawijaya
Pada tanggal 23 April 2024, Konsulat Jendral Jepang Surabaya Takeyama Kenichi dan konsul muda Nakagome Kota bersama dengan komunitas Mikoshi Ren Jakarta Mr. Toshio Amagasa, Mr. Nobuyaki Kotera dan Mr. Mitsuru Takeshita mengunjungi Universitas Brawijaya. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia dengan penyerahan Omikoshi kepada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya.
Omikoshi merupakan sebuah kuil portabel dalam matsuri/festival, memiliki peran peting dalam membawa dewa pelindung suatu daerah atau kuil dalam prosesi ritual “mikoshi-mairi”. Fungsinya adalah untuk membersihkan daerah tersebut dari roh-roh jahat dan membawa berkah kepada penduduk setempat. Omikoshi dianggap sakral dalam agama shinto, dan dirawat dengan hati-hati serta dipersembahkan dalam ritualritual tertentu seperti pembersihan dan penyucian. Terkadang sajen atau persembahan juga diberikan sebagai bagian dari penghormatan kepada dewa yang diwakili oleh omikoshi. Tanggal atau waktu pengeluaran mikoshi dapat bervariasi tergantung pada festival dan tradisi setempat. Namun, umumnya, mikoshi dikeluarkan saat festival atau perayaan khusus, misalnya, festival musim panas seperti Gion Matsuri di Kyoto.
Di dalam Omikoshi terdapat berbagai perlengkapan dan simbol keagamaan, serta hiasan yang mewakili dewa pelindung daerah tersebut. Strukturnya terdiri dari sepasang kayu pemikul, bagian badan, dan atap, dengan dua batang kayu pemikul yang berfungsi sebagai penyangga bagian badan. Bentuk bagian badan dapat berupa persegi, heksagonal, atau oktagonal, dengan hiasan patung burung hōō yang sering dipasang di puncak atapnya.
Omikoshi dari Konjen dan Komunitas Omikoshi-ren ini akan disimpan di perpustakaan Universitas Brawijaya dengan status dihibahkan. Selain penyerahan, dilakukan juga pelatihan dalam penggunaan dan pemasangan Omikoshi, yang diikuti dengan antusiasme oleh peserta dari program studi sastra Jepang dan Pendidikan Bahasa Jepang.
Harapannya semoga Omikoshi ini dijaga dan digunakan dengan baik dalam acara festival atau matsuri serta dapat menjadi bagian integral dari acara festival di Universitas Brawijaya dan membantu memperkenalkan kebudayaan Jepang kepada masyarakat secara lebih luas.
(Wulan)