PENSIL WARNA UNTUK MIKA

PENSIL WARNA UNTUK MIKA

sebuah film pendek tentang anti-bullying

 

Tonton film pendek PENSIL WARNA UNTUK MIKA klik di sini!

 

Pengabdian kepada Masyarakat DPP/SPP Dosen Prodi Bahasa dan Sastra Prancis dan Dosen Prodi Sastra Jepang 2024

Produksi Penmas Eni Sugiharyanti

 

Produser Eni Sugiharyanti

Naskah Padmo Adi

Sutradara Padmo Adi

Editor Video Zaki Prasetia Suryadi

Ahmad Habil Quthb

 

Pemeran

Mika oleh Ilhambien Herdadi

Aga oleh Muh. Nur Hudaibi Setiawan

Ela oleh Andini Rahima Murad

Lia oleh Tricia Ayumi Chandra

Kak Emma (Mahasiswa P4) oleh Diandra Naufalinaia

Mas Anto (Kakak Mika) oleh Eri Susanto

Pak Pur (Kepala Sekolah) oleh Sigit Prawoto

Siswi oleh Ardilla Ayu Syahmina

Siswa 1 oleh Steven Dustin Immanuel Tambunan

Siswa 2 oleh Muhammad Ichsan Hidayatullah

Pedagang Kantin 1 oleh Ahmad Habil Quthb

Pedagang Kantin 2 oleh Padmo Adi

 

Cameraman, Zaki Prasetia Suryadi

Crew cameraman, Ahmad Habil Quthb

Lagu generated by suno.com

 

Terima kasih kepada

BPPM FIB UB

Tim PKM FIB UB

Prodi Bahasa & Sastra Prancis FIB UB

Prodi Sastra Jepang FIB UB

SDN Lowokwaru 4, Malang

 

Pengabdian kepada Masyarakat

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Brawijaya

2024

 

Pensil Warna untuk Mika adalah sebuah film pendek produksi Tim Penmas DPP/SPP FIB UB 2024 yang diketuai oleh Eni Sugiharyanti, diproduksi khusus untuk dipersembahkan kepada siswa-siswi SDN Lowokwaru 4, Malang, Jawa Timur. Film pendek ini berkisah tentang Mika, anak SMA, yang menjadi yatim-piatu, karena kedua orang tuanya meninggal dunia, menjadi korban wabah Covid-19. Kondisinya yang yatim-piatu ini menjadi bahan olok-olokan (bullying) Aga dan Ela. Mika sempat merana karena di-bully. Apalagi Kak Emma, Mahasiswa P4, memberi mereka tugas untuk menggambar kedua orang tua. Namun, Mas Anto, kakaknya, memberinya semangat: tetaplah hidup, tetap bertahan, terus berjuang, melanjutkan cita-cita bapak dan ibu. Lia, kawan Mika yang lain, pun juga memberi semangat kepada Mika. Lia berempati, bekerja sama dengan Mika, dan belajar bersama menyelesaikan tugas menggambar dari Kak Emma. Lia memberi hadiah sekotak pensil warna. Akan tetapi, Aga dan Ela tidak pernah lelah mem-bully Mika. Mereka terus mengolok-olok Mika. Hingga akhirnya mereka semua dipanggil Kepala Sekolah, Pak Pur. Beliau memberi nasihat, bahwa kita semua harus berkolaborasi. Apakah Mika berhasil menyelesaikan tugas menggambar dari Kak Emma?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *